Pepaya hasil Pemuliaan PKHT IPB
Tanaman pepaya (Carica
papaya L.)
merupakan salah satu tanaman buah tropis yang populer di masyarakat.
Pepaya merupakan komoditi buah yang ditanam rakyat hampir di seluruh
pelosok tanah air. Konsumsi pepaya nasional menempati urutan kedua
setelah pisang.
Pengembangan pepaya di Pusat Kajian Hortikultura Tropika (PKHT)
LPPM Institut Pertanian Bogor dimulai sejak tahun 2000. Pengembangan
pepaya di PKHT diarahkan pada pepaya kecil, medium dan besar serta
pepaya untuk produksi papain. Varietas unggul baru dirakit secara
berkelanjutan dari tahun ke tahun.
|
Program pengembangan varietas dikelompokkan berdasarkan
kriteria dari varietas yang akan dihasilkan, yaitu pengembangan varietas
menyerbuk terbuka (open pollinated - OP) dan pengembangan varietas hibrida. Pembentukan
varietas OP dan hibrida diawali dengan pembentukan galur murni dari
koleksi plasma nutfah hasil eksplorasi PKBT dan introduksi.
Beberapa varietas yang telah dihasilkan adalah Pepaya Arum Bogor
dan Carisya untuk jenis pepaya berukuran kecil, Pepaya Prima Bogor dan
Callina untuk jenis pepaya berukuran sedang, Pepaya Sukma untuk jenis
pepaya berukuran besar, dan Pepaya Wulung Bogor untuk produksi papain.
Pepaya Arum Bogor, Prima Bogor, dan Wulung Bogor sudah didaftarkan pada
Kantor Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) Kementerian Pertanian. Tiga
varietas lainnya, yaitu Carisya, Calina, dan Sukma telah dilepas sebagai
varietas unggul nasional.
Varietas yang dihasilkan telah didiseminasikan ke masyarakat,
terutama di tiga pulau utama, yaitu Jawa, Sumatera, dan Kalimantan.
Diseminasi varietas pepaya unggul yang dihasilkan PKHT pada tahun 2011-
Mei 2013 tercatat sebanyak 4.375.000 benih atau setara dengan 3645
hektar (populasi per hektar 1200 tanaman). Pada tingkat petani,
pengusahaan pepaya tersebut memberikan nilai ekonomi langsung sebesar
sekitar 630 milyar rupiah.
Tabel 1. Manfaat langsung ekonomi pengembangan buah dan sayur di
PKHT pada tahun 2011 - 2013
No.
|
Komoditas
|
Jumlah tanaman
|
Nilai ekonomi produksi
(juta Rp)
|
1.
|
Nenas
|
20.000
|
90
|
2.
|
Pepaya
|
4.375.000
|
630.000
|
3.
|
Pisang
|
46.200
|
3.171
|
4.
|
Sayuran (ADC)
|
|
2.000
|
|
Total
|
|
635.261
|
Ditingkat
pedagang, nilai ekonomi akan lebih besar lagi. Belum lagi bila
memperhitungkan multiplier effect yang ditimbulkan dalam agribisnis pepaya dari hulu sampai ke
hilir, maka nilai ekonomi secara tidak langsung dari pengembangan pepaya
akan lebih besar. Pengembangan varietas unggul di PKHT yang diikuti
dengan diseminasi telah meningkatkan ekspor pepaya nasional sebesar 5583
persen.
Tabel 2.
Pertumbuhan ekspor nasional dari empat komoditas buah utama tahun 2007 -
2011
No.
|
Komoditas
|
Nilai ekspor (US$)
|
rata-rata pertumbuhan 2007 - 2011
|
||||
2007
|
2008
|
2009
|
2010
|
2011
|
|||
1.
|
Nenas
|
71.627.610
|
204.552.168
|
139.748.151
|
143.484.192
|
203.790.312
|
50%
|
2.
|
Manggis
|
4.951.442
|
5.832.534
|
7.198.184
|
8.754.427
|
9.985.684
|
19%
|
3.
|
Pepaya
|
15.349
|
567
|
125.569
|
102.951
|
514.670
|
5583%
|
4.
|
Pisang
|
856.127
|
988.914
|
341.037
|
48.305
|
1.011.593
|
465%
|
|
Total Buah
|
93.464.353
|
234.767.325
|
164.289.110
|
173.107.906
|
241.582.615
|
42%
|
Sumber :
Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementan 2012
Meskipun pengembangan pepaya saat ini telah dapat meningkatkan
perekonomian masyakarat dan devisa negara, namun pengembangan pepaya
untuk masa yang akan datang masih dihadapkan pada masalah ketersediaan
varietas unggul karena cepatnya perubahan selera konsumen. Oleh karena
itu, pengembangan varietas pepaya baru terus dilakukan oleh PKHT untuk
mengantisipasi permintaan jenis-jenis pepaya sesuai dengan permintaan
pasar (masyarakat).
sumber: http://pkht.or.id/seputar-dunia-buah/212-diseminasi-pepaya-hasil-pemuliaan-pkht-ipb
Posting Komentar